Sabtu, 05 Februari 2011

Kisah Perjalanku Dipertengahan Dunia Kampus ( Seri motivasi Penyemangat Diri )

Kupandangi wajah ibuku yang penuh makna sambil mencoba menulis history ini, mungkin  tulisanku ini menjadi sedikit penyemangat buat diriku melangakah dalam waktu yang baru, semangat yang baru, melihat setiap sudut kampus, dan hidup berbaur dengan setiap apa yang ada di dalamnya,,,, sekilas bagaimana perjalanku hingga aku berada di semester 4 Universitas Mulawarman.


Kucoba membuka memori 15 tahun yang lalu sampai sekarang, Rasa haru setiap aku mengingat setiap prestasi yang aku buat, bukan mau membanggakan diri, tapi sebenarnya ini pula yang buat aku tertantang untuk dapat mengenyam pendidikan di bangku kulia! bagaimana tidak dari SD-SMP aku selalu mendapat prestasi  juara kelas dan juara umum di kelas, meski di SMK aku harus mengakui keunggulan kawan-kawanku, tapi tidak membuat urung niatku berhenti.
Masi ku ingat suatu pertanyaan ayahku , waktu aku masi duduk di bangku SMP:

“Nak, jika kamu lulus nanti, kamu akan kemana”

Satu jawaban yang buat wajah ayahku bersedih adalah:

“Aku ingin kulia”

Jah,, suatu jawaban yang di usiaku waktu itu mungkin hanya suatu jawaban biasa, karena masih lama waktu itu akan aku capai, to lulus SMP waktu itupun aku belum. Hingga aku lulus SMP aku mendaftarkan diri kesuatu sekolah kejuruan di kotaku. Awalnya aku ingin sekolah di SMA, namun ayahku tak mengijinkanku, ia malah menyuruhku mendaftarkan diri ke SMK dengan jurusan ANALIS KIMIA  4 Tahun (belakangan baru aku mengerti, bahwa ayahku sengaja meneyekolahkan kami di SMK, berharap kami bisa punya keterampilan khusus, dan dapat terjun dalam dunia kerja, kakakku yang cowok sekolah dengan jurusan LISTRIK INSTALASI,  yang cewek jurusan AKUNTANSI, dan adikku MESIN, dan PERTAMBANGAN) semua ia lakukan karena tak ingin kami lulus tanpa keterampilan khusus, karena ayahku merasa tak mampu untuk melanjutkan pendidikan kami. Hingga suatu hal terjadi yang tak perna aku inginkan dalam keluargaku, membuat semua harapanku seakan hilang, dan tak akan terjadi! sekolahpun aku tak niat lagi, namun karena motivasi sahabat-sahabatku di Analist 6th,  dan guru PAK yang buat aku bertahan menyelesaikan pendidikanku selama 4 tahun, hingga aku dinyatakan LULUS dari sekolah itu.

Kembali lagi aku harus berjuang buat membantu orang tuaku, aku mulai mencoba mencari pekerjaan bermodalkan dengan ijazah SMK keahlian ANALIS KIMIA ku, namun tak semudah yang aku bayangkan banyak hambatan dan kesulitan yang aku alami. Hinggi titik balik sambil mencari pekerjaan yang lebih layak buatku, aku bekerja di sebuah Toko, dengan penghasilan yang pas-pasan dapat memenuhi kebutuhan pribadiku, terkadang sedikit dapat kuberikan buat Ibuku. Sambil kuberdoa buat kakakku agar mendapat pekerjaan yang layak! hingga suatu saat kabar gembira datang menghampiriku, kakakku diterima kerja di sebuah perusahaan dan  keisenganku mengirim email permohonan beasiswa ke salah satu Universitas Kristen ternama di salatiga terjawab, bahwa aku dapat kesempatan buat mengirim persyaratan, kubulatkan tekatku mengurus setiap persyaratan yang diminta, hingga saat terakhir aku harus mengirim berkas itu, kembali kupandangi wajah ibuku yang berat melepasku pergi jauh dengan pertanyaan:

“Ibu, tak punya apa-apa?, dengan siapa nanti kau disana?, dengan apa kau mau berangkat nantinya?”

Pertanyaan itu membuat urung niatku mengirim berkas itu, ya bagaimana tidak, kurenungkn setiap perkataan ibuku yang mengandung maksud lain di dalamnya. Sedih ada, kecewa ada, karena bagaimana tidak, Impianku untuk kulia harus aku sia-siakan. Namu hal itu tak buat aku patah semangat hingga suatu massa penerimaan mahasiswa baru Jalur SNMPTN pun tiba, dengan isengpun aku ingin mendaftarkan diriku, di UNIVERSITAS NEGERI MULAWARMAN dengan bantuan sahabatku Samuel mengurus setiap keperluanku, membantuku dalam proses pendaftaran sampai mengajariku kembali pelajaran yang sempat hilang setahun dari ingatanku karena kesibukankun mencari pekerjaan dan bekerja disebuah serabutan.

Waktu ujianpun tiba, kulangkahkan kakiku menuju ruangan, kemudian kupandangi soal-soal yang ada,,, astaga,, susahnya pikirku, Kucoba mengerjakan namun tak urung jua aku bisa mengerjakan ,masi kuingat 2 mata pelajaran yang tak kuisi sama sekali yaitu FISIKA dan BAHASA INGGRIS, kalau KIMIA gw sikat Habis,hahahaha,  lalu seperti biasa aku selalu mencoret-coret kutulis dibalik belakang soal itu, kata-kata yang uda menjadi kalimat favoritku tiap ujian

“Hanya ini yang dapat aku jangkau ya Tuhan, ketika aku menyerahkan semuanya, yang tak kujangkau kan KAU jangkaukan buatku”

kembali rasa tak mungkin lolos terus ada menghantuiku, hingga aku kembali membayar biaya tes LOKAL UNMUL, dan lagi-lagi aku harus kecewa, dalam pikiranku sistem penilaiannya sama seperti SNMPTN jika salah menjawab maka point dikurangi, sehingga aku banyak tidak menjawab pertanyaan yang  karena aku kurang yakin, setelah ujian baru aku tau bahwa peraturan itu tak berlaku, alias tak ada pengurangan. Ada kecewa dalam hati, tapi mau di apa nasi telah menjadi bubur. Kembali aku ke kotaku dengan aktifitasku bekerja di sebuah toko sembari aku menunggu pengumuman yang  cukup lama. Hingga waktunya tiba kucoba mencari Koran yang mengumunkan penguman SNMPTN tahun 2009,masi kuingat pagi-pagi benar dengan penuh penasaran sembari mengantar adikku kesekolah, kuteruskan perjlanku ke sebuak toko buku yang menjul Koran, lama tak jua Koran itu datang, alhasil korannya habis belum sampai ke toko itu,heheh!!! karena tak mau pulang dengan tangan kosong jadi gw beli majalah Handphone,heheh

Sesampai dirumah dengan penuh penasaran, kudapati sms dari sahabatku, yang menayakan kode dari Jurusan yang aku ambil, alhasil suatu karya Tuhan aku rasakan lagi, namaku berada di urutan ke-12 dari jurusan yang aku ambil di Universitas Mulawarman yaitu KIMIA di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Dengan penuh sukacita kulangkahkan kakiku ke rumah sahabatku melihat Koran itu dan melihat namaku terpampang disana, Puji Tuhan Kataku! hahaahaha,

Kusiapkan diriku untuk menapaki dunia baruku, kuberanikan diriku pamitan dan berhenti dari pekerjaanku dengan uang hasil kerjaanku waktu itu haya cukup untuk bayar Spp dan Biaya Akademi. Entah dengan keberanian apa aku harus melangkahkan kakiku, padahal orang tuaku sudah mewanti-wanti, bahwa tak akan mampu membiayaiku, namun satu yang ada dalam pikirku aku pasti bisa.

Saat dengan Lugu aku berangkat ke kota ini (samarinda), meninggalkan kota kecilku (Bontang), dengan berbekal dan doa dari Mama, Kakak, dan Adik! sedih sebenarnya tapi Kubulatkan tekat untuk melangkahkan kaki, ada rasa berat juga, namun sukacitapun mengiringi langkahku. Bagaimana tidak, sejak kecil aku bercita-cita jika lulus SMA aku harus kulia, bagaimanapun caranya aku harus dapat menggapainya! Dan inilah akhirnya, dengan perjuanganku akhirnya aku dapat melanjutkan pendidikanku di kota ini! Banyak hal yang tak aku mengerti di kota ini, mulai nama jalan-jalan yang membingungkan, dengan siapa aku bergaul, dan dimana aku bisa melayani Dia serta dimana aku akan kelak tinggal nantinya! Tapi semua hanya aku serahkan kepadaNya, hingga akhirnya aku dapat tinggal di sebuah Asrama Pelajar dan Mahasiswa Kota Bontang, di sebuah kamar berukurun ± 2 X 3 m, dengan sebuah kasur kecil dan sebuah batal yang menemaniku di kamar itu! Tidak semudah yang aku bayangkan untuk dapat tinggal di kamar itu, banyak proses yang harus aku lalui, mulai dari karantina asrama, ya suatu kegiatan yang menakutkan tapi mempunyai banyak kenangan yang tak biasa terlupakan.(Pengen kembali merasakannya.hehe).

Kumulai memasuki dunia kampus, sambil menghabiskan hari-hariku di asrama, banyak hal yang aku rasakan perasaan ingin pulang berjumpa orang tua selalu ada. Tak bisa rasanya aku lalui semester  1 dengan baik, begitu susahnya aku menerima pelajaran yang ada, namun terus semangat dari sahabatku membuat aku tetap bertahan, da niatku membuktikan kepada seseorang bahwa tanpa “dia” aku bisa! Puji Tuhan alhasil semester satu aku lalui dengan baik dengan Indeks Prestasi diatas 3 koma kupersembahkan buat ibuku. Registrasi semester 2 pun tiba, sempat aku bingung harus bagaimana dengan keadaan, kemana aku harus mendapt biaya, namun sekali lagi tekad kuatku dan doa-doaku terus diiringi oleh Tuhan, akhirnya aku mendapatkan beasiswa yag lebih dari cukup, membiayai registrasiku semester 2, akhirnya aku bisa bernafas lega menjalani semester 2. Tidak semuda yang aku bayangkan semester inipun aku harus bingung dengan mata kulia yang ada, aku harus benar-benar memposisikan diri sebagai anak Tuhan, dengan tidak menyontek, huff susahnya buatku, namun sekali lagi semua Tuhan yang nagtur aku lalui semester 2 dengan baik dengan Indeks Prestasi yang menurun namun tetap diatas 3 koma kupersembahkan buat kakakku. Tak bertahan lama aku tinggal di asrama itu, karena suatu yang luar biasa aku diberi kesempatan oleh Dia, buat tinggal di Rumahnya ( salah satu gereja di kota ini), dengan seoarang kawanku (sekarang sudah menjadi polisi), dan seorang abang yang banyak memberi pelajaran buatku. Inilah awal saya menitih pelayanan di kota ini, sambil memulai masa pendidikanku!
Di gereja itu saya bertemu dengan orang-orang yang luar biasa (Pa’ Yusak, Bu’Yusak, Bunda, Mami Helen, Ko’ Titin, Ko’Yandi dan istri, ko’ Heppy dan istri, Pa’ Seto dan istri, serta ko’ Asen dan istri, k’ Ary dan istri, K’ Teo dan K’ Fredy yang bulak balik mengurusi musik di gereja, serta Mba’ Ika dan Ce’ Rina, dan banyak lagi orang-orang yang tak bisa saya sebutkan). Banyak hal yang saya belajar di tempat itu, mulai dari hal kecil membersihkan setiap sudut ruangan di gereja itu, hingga diberi kesempatan dapat turut pelayanan di komunitas itu, yang lebih tidak saya kira, lewat komunitas itu pula saya diberikan kesempatan untuk bertemu dengan sahabat lama saya. Sungguh luar biasa Dia mengatur semuanya.

Tidak berjalan lamapula akau dapat tinggal di Gereja itu. Suatu kabar mengembirakan datang bahwa kakakku, dipindahkan kerja dari Jawa ke samarinda! Ada rasa senang dalam hati, karena aku tidak hidup sendiri lagi di kota ini. Akhirnya aku meminta ijin dari pihak Gereja itu untuk pamit, dan hidup ngekost dengan kakakku! Ada rasa tidak enak dalam hati, untuk meninggalkan tempat itu. tapi yang aku tau bahwa mereka mengerti keadanku saat itu, sehingga mereka mengijinkanku meninggalkan gereja itu, dan ngekost bersama kakakku. Meski tidak tinggal di gereja itu lagi, aku tetap bergabung dengan komunitas itu, dimana di komunitas itu aku mengerti lebih lagi apa itu kasih, pengorbanan, dan pelayanan sesungguhnya ( meski akhir-akhir ini aku harus minta istirahat pelayanan, karena suatu dan lain hal, yang tak bisa saya ungkapakan, maaf).

Masi teringat aku suatu keadaan dimana aku benar-benar bingung, dan mengingat kata-kata ibuku, bahwa ia tak yakin dapat membiayai kuliahku. Waktu registrasi semester 3 pun tiba, hingga hari terkahir pembayaran SPP aku masi binggung tak jua jawaban Tuhan datang menghampirku, sempat ada putus asa dalam diriku! kumulai bingung,,, namun untuk kesekian kali aku harus membuktikan Tuhan Selau membuka tangan buatku akhirnya aku dapat biaya itu dari seorang anak Tuhan tepat di hari terakhir pembayaran dan registrasi, Lagi-lagi Tuhan menuntu jalanku. Semester berat aku lalui ya, gemana tidak bisa hari-hari aku tak bisa tidur untuk menyelesaikan tugas, dan laporan praktikum yang ada. Kucoba menganalisa, suda beberapa temanku harus hengkang dari bangku kulia karena tak tahan dengan keadaan… ! semester ini merupakan semester terberat buatku, masalah silih beraganti harus datang, hingga suatu titik aku ingin mengakhiri semuanya di semester ini, alias hengkang mengikuti kawan-kawan yang lain. Kucoba mencari jawaban yang pasti, namun tak jua aku dapati. Entahlah setiap aku ingin bulatkan tekadku hengkang, ada saja yang buat aku harus berat meninggalkan kampus dan sahabat-sahabatku. Belum lagi motivasi dari sahabat-sahabatku yang selalu mengingatkanku akan bagaimana susahnya aku untuk sampai duduk di bangku kulia ini.Tapi sungguh aku hanya bisa berfikir, andai saja mereka ada diposisiku, aku tak tau apa mereka juga dapat bertahan sesuai dengan apa yang mereka katakan, tapi bersyukur bisa kenal sama mereka yang selalu memperhatikanku!

Kembali kupandangi wajah ibuku, yang sekarang berubah mala penuh harapan aku terus dapat melanjutkan perjuanganku. Ujian semester pun tiba, berat sebenarnya aku mengikuti ujian dengan keadaan yang bimbang, akhirnya aku hanya mengikuti sealah kadarnya, tapi sekali lagi hasil yang kudapat jauh dari pikiranku,, Tuhan masi tetap memperhatikanku!!! sampai sekarang hasilnya lumyanlah. Dan disinilah akhir dari suatu titik aku harus memutar semua isi kepalaku, melanjutkan registrasi semester 4 atau benar-benar hengkang dari dunia kampus, dan pergi menemui seseorang yang sudah lama ingin aku temui. Suatu titik aku harus benar-benar berangkat namun aku juga harus ingat bagaimana Tuhan menyertai dan bisa mendukungku dalam perjuanganku, Bagaimana tidak jauh dari pembayaran biaya semester 4, Tuhan tidak membuatku bingung, dia sudah menyediakannya buatku dengan beasiswa yang aku terima yang lebih dari cukup. Astaga sekali lagi aku diperhadapkan dengan keadaan yang sulit untuk memilih, hidupku bagaikan berada di persimpangan, dan aku bingung harus lewat jalan yang mana! Tapi suatu semangat kembali mencoba menerangi jalanku, dari suatu perhatian dan dukungan dari seorang sahabat yang dari awal perjuanganku terus mendukungku, baik materi dan spiritual, membuat aku kembali harus memutuskan untuk registrasi ke semester 4 ini,,, Ya berharap dengan kembalinya ada semangat baru dalam diriku menapaki dunia kampus ini, dan aku bisa lebih mengerti lagi setiap peluh yang uda keluar, setiap perjuangan yang kulakuakn, setiap doa dari mamaku, adik dan kakakku , DAN SETIAP JAWABAN TUHAN YANG SELALU MENYERTAIKU,

The Genk Chem 09 I’M COMEBACK

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates