Kamis, 27 Januari 2011

ENDING PART PAHLAWAN WANITAKU

Keesokan harinya kulangkahkan kakiku menuju kampus, sembari masi teringat jelas dipikiranlu kejadian semalam, tapi kucoba untuk tetap konsentrasi menghadapi ujian hari ini. Ku dengar suara menyapaku,
“Hay k” kata seorang mahasiswi dari belakangku,  kuberbalik dan melihatnya,
‘Hay juga dek” jawabku kepada seorang adik tingkatku bernama Selvi,
“Ada ujian apa k’ hari ini?” Tanya Selvi kepadaku
“Ehmm ujian Kimia Organik de’!” jawabku sembari berjalan menaiki tangga yang ada di kampus
“Oh,, ya uda selamat ujian ya k’”  pesan Selvi padaku
“OK, makasih de’ ‘Jawabku sembari berlari ke ruang ujian, karena kulihat pengawas telah mendahuluiku ke ruangan. Kuikuti ujian dengan berharap kejadian semalam tidak merusak konsentrasiku.
                                                ***

Ujian pun usai, kulangkahkan kakiku dengan cepat meninggalkan kampus menuju parkiran, kuhidupka motorku dan melaju cepat ke arah kostku, sepanjang jalan dalam pikirku, “Aku harus cepat pulang ke kampung”. Sesampainya aku di kost, ku siapkan semua keperluan yang aku bawah. Disela-selah kusiapkan yang akan kubawah, ku dengar ponselku berdering, lalu ku angkat,
“Halo” jawabku, sembari menyusun pakaian dalam ranselku
“Loe diman Sob” tanya Samuel padakau
“Gw lagi buru-buru tadi, gw mau pulang kawan, IBU sakit keras” jawabku dengan suara tergesa-gesa,,
“Oh,, ma siapa?? naik apa?” Tanya Samuel dengan panik pula,
“Sendiri Sob, naik motor” jawabku
“Oh, gw boleh ikut nggak, takut loe kenapa-napa di jalan” tawaran Samuel kepadaku
“Okelah,, loe siap-siap, buruan ya,, tar gw mampir ambil loe” pintaku
“Ok”  tut,,tut,,,, kataku sembari meletakkan ponselku kembali, dan menyusun semua yang masi kurang ke dalam ranselku,setelah selesai dengan kecepatan tinggi kulangkahkan kakiku keluar kost, dan mengunci dengan rapat pintu kost, dan menaiki sepeda motorku melaju ke arah rumah Samuel, setibanya di rumah Samuel,
“Titttttttttt,,,,,,,,,,,,,,tittttttttttttttttttttttttt.” kubunyikan kelakson memanggil Samuel yang belum tampak dari luar rumahnya
“Ya,, sebentar “ kata Samuel sambil kulihat ia berlari dari dalam rumahnya dan berteriak,
“Bu’ Sam berangkat dulu ya” pamit Sam kepada Ibunya
Kulajukan sepeda motorku dengan kecepatan tinggi ke arah utara kira-kira sejauh 450 Km jauhnya jarak Kota dengan Kampungku, sepanjang jalan ku ceritankan masalah keluargaku kepada Samuel, dimana Ayahku meninggalkan kami, semenjak 4 tahun yang lalu, pergi dengan wanita lain, dengan perasaan yang begitu sedih aku menceritakan semuanya, bahwa selama ini itu ibuku kuat dan tabah menghadapi semua masalah yang ada, memenuhi segala keperluanku dan adikku untuk bersekolah, hingga aku di kuliahkannya, dahulu urung niatku untuk kulia, karena ku ingin bekerja membantu ibuku, apa daya, kutatap wajah ibuku yang penuh harap agar aku kelak dapat merubah nasib keluargaku. Sesekali kutatap wajah Samuel dari  spion motorku,, matannya berkaca-kaca mendegar seluruh ceritaku, kupandangi dan kulihat air mata haru mulai menetes….!!  dalam pikirku, “Kau sahabatku, yang mau merasakan apa yang aku rasakan”, tersentak aku kaget ketika mendegar Samuel berkata,
“Wow,,, brow indah sekali Sawah di kaki bukit itu” Dengan usaha, agar aku berhenti bercerita, karena tak ingin aku larut dalam kesedihan,
“Kupandangi sawah itu dan berkata.”Ah itu ma biasa j, hari-hari juga aku lihat, hahaha”
Kupandangi wajah Samuel yang mulai tersenyum, sepanjang  jalan Samuel berusaha berubah menjadi humoris kelas tinggi, ya yang aku tau dia tidak ingin melihat aku bersedih.
Setelah sekian lama perjalanan, tampak kampungku dari atas bukit,
“Bro, liat itu rumah gw” seruku
“Yang mana Sob” jawab Samuel
“Itu, yang atapnya bewarnah merah” Oh ia Sob aku lihat  jawab Samuel,
“Tapi kita langsung kerumah sakit  j ya bro,,sekitar setegah jam lagi, soalnya berada didaerah kantor Desa” kataku kepada Samuel
“Okelah”  jawab samuel
Kulaujukan lebih motorku, dengan perasaan penuh harapan yang terbaik dengan IBUku dengan kedatanganku, dalam benak masi ada perasaan takut aku kehilanga IBUku. Kupandang dari kejahuan Rumah sakit tempat Ibuku berada,  kupercepat laju sepeda motorku dan kuparkir dengan rapi, dan berlari menuju Recepcionis rumah sakit, kulihat seorang suster berdiri lengkap dengan seragam kerjanya, ke dekati dan aku sapa,
“Selamat siang Sus” tanyaku
“Ia, ada yang bisa saya bantu” tanya suster itu kepadaku
“Saya mau tanya, Ibu saya dirawat di rumah sakit ini, atas nama IBU Ribka, ada di ruang apa y?? tanyaku dengan rasa penuh cemas,
“Bentar ya dek, saya carikan” kata suster itu, sambil kupandang suster itu mulai membuka buku-buku pasien yang ada di meja kerjanya,
“Oh, Ibu adik ada di kamar NO.77” jawab suster itu,
“Oke, terima kasih Sus’ jawabku sembari berlari menuju kamar No.77 tanpa menghiraukan lagi kalau aku datang tidak sendiri, tetapi dengan sahabatku Samuel. kulirik setiap no yang ada di depan pintu,
“75, 76,, yah itu 77” kataku dengan perasaan was-was kulangkahkan kakiku ke arah pintu, ku dengar suara isak tangis adikku, dalam pikirku
“Tidak, apa yang aku takutkan terjadi?”
Kupandang ke dalam kamar itu, berdiri seorang Dokter, adiku dan suster yang menutup wajah ibuku dengan sarung rumah sakit, dan kudengar suara dokter itu kepada adikku,
“Maaf dik, kami sudah berusaha, tapi Tuhan berkehendak yang lain”
Tersentak pikiranku kalut, sedih, dan tak terima semua yang ada’
“Tidakkkkkkkkkkkkkkkkkkkk,, IBU kenapa IBU meninggalkanku” teriakku dengan keras sambil menitihkan air mata, dan berlari mendekat jasad Ibuku, tak urung aku menangis dan menitihakan air mataku, kupeluk jasad IBUku, dan kurasakan sentuhan tangan Samuel, di kepalaku, serasa berusaha membuatku tersadar bahwa semuanya telah diatur yang di ATAS.
Kuangkat kepalaku dan kubuka sarung penutup, kupandang wajah IBUku, keriput dan kakuh yang dahulunya putih kesat, dan penuh keceriaan setiap aku memandangnya. Tak kuasa aku menahan tangis, kupandangi adikku yang terbaring pingsan tak kuasa menerima semua yang terjadi, kulihat suster rumah sakit berusaha menyadarka adikku dan kudengar suara di telinggaku,
“SOB DIA PAHLAWANMU bukan?” kata Samuel di telingaku

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates