Kamis, 27 Januari 2011

PAHLAWAN WANITAKU PART 3

“Ya, terputus,, boleh coba lagi Vino tetap setia menunggu sobat-sobat semua sampai 44 menit kedepan”  ajakan Vino, untuk terus mengajak para pendengar dapat berpartisipasi dalam acaranya.
Sambil mendengarkan cuap-cuap dari Si Vino, jariku mulai beradu dengan keypet ponselku, mencoba membalas sms dari Samuel,

“Gw di kost Sob, Ok. tar malam ja gw tunggu yo, ni lagi nggak bisa di ganggu soalnya,heheheh” 
Kembali telingaku konsen mendengar suara dari Vino, yang mulai menyinggung namaku,
“Ehemmm,, kayaknya ada suara yang belum aku dengar ni?? ya buat Yanus,, mana ni,,, biasa ikutan,,hehehe  Vino tunggu yo Yan”
Sapaan Vino dalam radio, sempat buat aku merasa aneh mendegarnya,,hahahaah! tak ada niat sebenarya aku untuk menelpon, namun kucoba untuk sekedar ML dari Bang Vino, ku coba dan terus kucoba, tetapi susah masuknya,, hingga kudengar suara,
“Ya, ada yang gabung, halo,,, Curhat Bareng Sahabat, siapa disana? sapa Vino dalam telepon
“Dengan Vani disini Bang” saut suara seorang wanita dari seberang telpon,
“Ya, Vani ada yang bisa abang bantu, mau cerita apa ni? sapa vino,
“Gini bang aku mau cerita ja ni, mudahan di dengar ma sahabatku,, kami dulu berteman lama dari kecil bang, tapi dia tiba-tiba menghilang, dengat-dengar dia pindah rumah entah dimana, Vani uda coba cari tapi nggak pernah ketemu ni bang,” cerita Vani kepada Vino,
“Oh,, wah sedih ya, Van kehilangan sahabat kecil? jawab bang Vino
“Ia ni bang,hiksss…hikssssss…. mudah-mudahan aja dia dengar radio ini bang” kembali Vani bercerita dengan sedikit nada yang sedih,,
“Ya  Abang  juga berharap begitu, oya misalnya ni sahabat kamu lagi dengar acara CBS, kira-kira apa yang Vani ingin bilang?” shering Vino kepada Vani
“Gw mau bilang ,,, Ren,, lo kemana si? ko pergi nggak bilang-bilang gw,,hikss,,hikssss, apa gw punya salah ma loe, tapi kenapa loe nggak bilang ma gw? gw uda berusaha cari-cari loe, tapi nggak pernah ketemu, satu yang gw mau bilang ke loe,, sampai kapanpun loe tetap akan jadi sahabat terbaik gw,,,,hiksss..hiksss,, pesan Vina kepada sahabatnya di telepon, dengan nada isak tangis yang membuat saya pun sedikit terbawah suasana,
“Uda Vani?” tanya BangVino
“Ya,,bang,, oya Vani bisa ML nggak bang? pinta Vani
“EHmm bisa donkss, mau lagu apa ni? saut Vino
“Vani mau lagunya ST12 yang SAHABATKU bang, lagu special buat sahabat aku Reni yang entah dimana” pinta Vani
“Ok,, ni abang langsung putarin yo,, mudahan si” Reninya dengar, TKB ya Van” jawab Vino
“Ok, TKB balik bang”,, tut.tut…..tut……....
Terputus pula pembicaraan Vani dan Vino sambil terdengar lagu yang telah di ML olah Vani,, eh,,,, lagu bagus ni pikirku, karena merupakan salasatu lagu favoritku kalau lagi ingat sahabat-sahabat. Sambil terbaring di tempat tidur aku menikmati lagu itu, kemudian ponselku kembali berdering, yang menandakan ada pesan yang masuk, kubuka pesan itu tenyata sms yang aku tunggu-tunggu dari adikku,
“Kak, IBU sudah dirumah sakit ni, Ibu menderita Ginjal, dan tekanan darah Ibu tinggi, kata dokter IBU harus dirawat Inap, soalnya IBU sering pingsan-pingsan tiba-tiba” 
Perasaanku begitu terpukul setelah membaca sms dari adikku, tak ada lagi yang bisa aku pikirkan hanya bayang-bayang IBUku yang terbaring di rumah sakit yang coba ku gambarkan dengan imajinaziku, ia terbaring dengan tubuh yang lemah tak berdaya mencoba bertahan menahan semua penyakit, dengan suntikan tali inpus yang harus terpasang di tangannya, yang akan memnemaninya selama berada di rumah sakit, serta menahan cobaan dan masalah yang di hadapinya.
Seakan tak mau kalah, suara Bang Vino dalam radio terus bebicara membuyar imajinaziku,
“Ehmmmn buat loe-loe yang masi pengen gabung, waktu kebersaam kita masi 25 menit kedepan,, di belakan Vani, masi Bang Vino tunggu”
Ku ambil ponselku, dan kuhubungi 666787, ya nomor acara bang Vino,
“Ya,, ada yang gabung, dibelakang Vani, gw sapa dulu, halo,,, Curhat Bareng Sahabat, dengan siapa disana?” terdengar suara Bang Vino dari dalam ponselku.
Dengan nada sedih aku menjawab, “Ya.. Dengan Yan Disini bang”
“Ehmm, akhirnya loe gabung juga bro, pengen cerita apa ni? kayaknya dari nada bicaranya ada masalah besar ya??” Jawab Bang Vino mencoba menerjemah nada suaraku yang seakan penuh dengan masala,
“Ya,, ni bang, Yan lagi sedih, tadi baru dapat sms dari adik di kampung, katannya Ibu lagi sakit Keras,hiksss,,hiksss” Sautku menjawab pertanyaan bang Vino
“Yang sabar ya Yan, Kenapa loe nggak pulang langsung ke kampung? saran bang Vino kepadaku
“Besok Yan, masi harus ujian satu mata kulia lagi bang, kasian adik gw sendiri disana” sharingku kepada bang Vino
“Lo,,, emank Ayahmu kemana??” tanya bang Vino
tut,,,,,,tut,,,,tut,,,,,,,
Terdengar kembali suara bang Vino dari dalam Radio,
“Ya, terputus, padahal kayak Yan punya masalah yang berat baginya, bang Vino masi tetap menunggu buat Yan gabung kembali, dan sobat dan sobit CBS dukung doa dech semoga IBU Yan cepat sembuh”
Kututup ponselku, mendegar pertanyaan bang Vino, dengan merintih dalam hati aku menangis mengingat raut wajah IBUku. Yang dahulu begitu tegar meghadapi setiap masalah yang dihadapi, tapi entah mengapa setelah suatu kejadian, membuat  ibu seperti tak menahan kuasa menghadapi setiap apa yang ada di hadapannya, hingga penyakitpun degan mudah berkuasa dalam tubuhnya, pikirku mungkin karena IBU terlalu banyak pikiran.
Dalam isak tangisku, kucoba mengetik pesan buat Bang Vino,
“Sorry Bang, Gw g bisa jawab pertanyaan abang di CBS, oya dari pesan ini gw minta lagunya BUNDA dari POTRET lagunya Yan bungkus dan ikat rapi sepecial buat IBUku di kampung, di puterin ya bang”
Kudengar suara bang Vino menanggapi smsku,
“ehem,,, kayanknya si Yan, belum bisa curhat ni,,, ya udah kayaknya kebersamman kita suda di penghujung acara, ni gw puter lagu yang dia ML Yan dari SMS yang berjudul BUNDA dari POTRET lagunya di bungkus dan diikat rapi buat IBUnya yang sedang sakit. OK,, buat Sobat-sobit semua, thanks uda tetap tongkrongin acara CBS , KEEP SMILE N BE STRONG, GBU”
Kudengar pesan terakir Bang Vino menutup acara CBS, diiringi lagu yang aku ML, kuhayati setiap lirik lagu yang ada, tak tahan aku menahan air mata, setiap mengingat setiap apa yang telah dilakukan IBUku padaku. Kuhela nafas panjang dan kunikmati lagu itu hingga aku terlelap tertidur di atas kasur di temani bantal gulingku.

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates