“Ya, terputus,, boleh coba lagi Vino tetap setia menunggu sobat-sobat
semua sampai 44 menit kedepan” ajakan Vino, untuk terus mengajak para
pendengar dapat berpartisipasi dalam acaranya.
Sambil mendengarkan
cuap-cuap dari Si Vino, jariku mulai beradu dengan keypet ponselku,
mencoba membalas sms dari Samuel,
“Gw di kost Sob, Ok. tar
malam ja gw tunggu yo, ni lagi nggak bisa di ganggu soalnya,heheheh”
Kembali
telingaku konsen mendengar suara dari Vino, yang mulai menyinggung
namaku,
“Ehemmm,, kayaknya ada suara yang belum aku dengar ni?? ya
buat Yanus,, mana ni,,, biasa ikutan,,hehehe Vino tunggu yo Yan”
Sapaan
Vino dalam radio, sempat buat aku merasa aneh mendegarnya,,hahahaah!
tak ada niat sebenarya aku untuk menelpon, namun kucoba untuk sekedar ML
dari Bang Vino, ku coba dan terus kucoba, tetapi susah masuknya,,
hingga kudengar suara,
“Ya, ada yang gabung, halo,,, Curhat Bareng
Sahabat, siapa disana? sapa Vino dalam telepon
“Dengan Vani
disini Bang” saut suara seorang wanita dari seberang telpon,
“Ya,
Vani ada yang bisa abang bantu, mau cerita apa ni? sapa vino,
“Gini
bang aku mau cerita ja ni, mudahan di dengar ma sahabatku,, kami dulu
berteman lama dari kecil bang, tapi dia tiba-tiba menghilang,
dengat-dengar dia pindah rumah entah dimana, Vani uda coba cari tapi
nggak pernah ketemu ni bang,” cerita Vani kepada Vino,
“Oh,, wah
sedih ya, Van kehilangan sahabat kecil? jawab bang Vino
“Ia ni
bang,hiksss…hikssssss…. mudah-mudahan aja dia dengar radio ini bang”
kembali Vani bercerita dengan sedikit nada yang sedih,,
“Ya Abang
juga berharap begitu, oya misalnya ni sahabat kamu lagi dengar acara
CBS, kira-kira apa yang Vani ingin bilang?” shering Vino kepada Vani
“Gw
mau bilang ,,, Ren,, lo kemana si? ko pergi nggak bilang-bilang
gw,,hikss,,hikssss, apa gw punya salah ma loe, tapi kenapa loe nggak
bilang ma gw? gw uda berusaha cari-cari loe, tapi nggak pernah ketemu,
satu yang gw mau bilang ke loe,, sampai kapanpun loe tetap akan jadi
sahabat terbaik gw,,,,hiksss..hiksss,, pesan Vina kepada sahabatnya di
telepon, dengan nada isak tangis yang membuat saya pun sedikit terbawah
suasana,
“Uda Vani?” tanya BangVino
“Ya,,bang,, oya Vani
bisa ML nggak bang? pinta Vani
“EHmm bisa donkss, mau lagu apa ni?
saut Vino
“Vani mau lagunya ST12 yang SAHABATKU bang, lagu
special buat sahabat aku Reni yang entah dimana” pinta Vani
“Ok,,
ni abang langsung putarin yo,, mudahan si” Reninya dengar, TKB ya Van”
jawab Vino
“Ok, TKB balik bang”,, tut.tut…..tut……....
Terputus
pula pembicaraan Vani dan Vino sambil terdengar lagu yang telah di ML
olah Vani,, eh,,,, lagu bagus ni pikirku, karena merupakan salasatu lagu
favoritku kalau lagi ingat sahabat-sahabat. Sambil terbaring di tempat
tidur aku menikmati lagu itu, kemudian ponselku kembali berdering, yang
menandakan ada pesan yang masuk, kubuka pesan itu tenyata sms yang aku
tunggu-tunggu dari adikku,
“Kak, IBU sudah dirumah sakit ni,
Ibu menderita Ginjal, dan tekanan darah Ibu tinggi, kata dokter IBU
harus dirawat Inap, soalnya IBU sering pingsan-pingsan tiba-tiba”
Perasaanku
begitu terpukul setelah membaca sms dari adikku, tak ada lagi yang bisa
aku pikirkan hanya bayang-bayang IBUku yang terbaring di rumah sakit
yang coba ku gambarkan dengan imajinaziku, ia terbaring dengan tubuh
yang lemah tak berdaya mencoba bertahan menahan semua penyakit, dengan
suntikan tali inpus yang harus terpasang di tangannya, yang akan
memnemaninya selama berada di rumah sakit, serta menahan cobaan dan
masalah yang di hadapinya.
Seakan tak mau kalah, suara Bang Vino
dalam radio terus bebicara membuyar imajinaziku,
“Ehmmmn buat
loe-loe yang masi pengen gabung, waktu kebersaam kita masi 25 menit
kedepan,, di belakan Vani, masi Bang Vino tunggu”
Ku ambil
ponselku, dan kuhubungi 666787, ya nomor acara bang Vino,
“Ya,,
ada yang gabung, dibelakang Vani, gw sapa dulu, halo,,, Curhat Bareng
Sahabat, dengan siapa disana?” terdengar suara Bang Vino dari dalam
ponselku.
Dengan nada sedih aku menjawab, “Ya.. Dengan Yan Disini
bang”
“Ehmm, akhirnya loe gabung juga bro, pengen cerita apa ni?
kayaknya dari nada bicaranya ada masalah besar ya??” Jawab Bang Vino
mencoba menerjemah nada suaraku yang seakan penuh dengan masala,
“Ya,,
ni bang, Yan lagi sedih, tadi baru dapat sms dari adik di kampung,
katannya Ibu lagi sakit Keras,hiksss,,hiksss” Sautku menjawab pertanyaan
bang Vino
“Yang sabar ya Yan, Kenapa loe nggak pulang langsung ke
kampung? saran bang Vino kepadaku
“Besok Yan, masi harus ujian
satu mata kulia lagi bang, kasian adik gw sendiri disana” sharingku
kepada bang Vino
“Lo,,, emank Ayahmu kemana??” tanya bang Vino
tut,,,,,,tut,,,,tut,,,,,,,
Terdengar
kembali suara bang Vino dari dalam Radio,
“Ya, terputus, padahal
kayak Yan punya masalah yang berat baginya, bang Vino masi tetap
menunggu buat Yan gabung kembali, dan sobat dan sobit CBS dukung doa
dech semoga IBU Yan cepat sembuh”
Kututup ponselku, mendegar
pertanyaan bang Vino, dengan merintih dalam hati aku menangis mengingat
raut wajah IBUku. Yang dahulu begitu tegar meghadapi setiap masalah yang
dihadapi, tapi entah mengapa setelah suatu kejadian, membuat ibu
seperti tak menahan kuasa menghadapi setiap apa yang ada di hadapannya,
hingga penyakitpun degan mudah berkuasa dalam tubuhnya, pikirku mungkin
karena IBU terlalu banyak pikiran.
Dalam isak tangisku, kucoba
mengetik pesan buat Bang Vino,
“Sorry Bang, Gw g bisa jawab
pertanyaan abang di CBS, oya dari pesan ini gw minta lagunya BUNDA dari
POTRET lagunya Yan bungkus dan ikat rapi sepecial buat IBUku di kampung,
di puterin ya bang”
Kudengar suara bang Vino menanggapi
smsku,
“ehem,,, kayanknya si Yan, belum bisa curhat ni,,, ya udah
kayaknya kebersamman kita suda di penghujung acara, ni gw puter lagu
yang dia ML Yan dari SMS yang berjudul BUNDA dari POTRET lagunya di
bungkus dan diikat rapi buat IBUnya yang sedang sakit. OK,, buat
Sobat-sobit semua, thanks uda tetap tongkrongin acara CBS , KEEP SMILE N
BE STRONG, GBU”
Kudengar pesan terakir Bang Vino menutup acara
CBS, diiringi lagu yang aku ML, kuhayati setiap lirik lagu yang ada, tak
tahan aku menahan air mata, setiap mengingat setiap apa yang telah
dilakukan IBUku padaku. Kuhela nafas panjang dan kunikmati lagu itu
hingga aku terlelap tertidur di atas kasur di temani bantal gulingku.
0 komentar:
Posting Komentar